Minggu, 01 Januari 2012

The Role of Lesson Study to Improve Teaching Learning of Mathematics and Science

The Role of Lesson Study to Improve Teaching Learning of Mathematics and Science
Oleh Dr. Marsigit M.A.

kesimpulan membaca
oleh: Tri Harjianto (08305141009)
http://kendaraankusayang.blogspot.com

Masalah dalam memajukan proses belajar mengajar selalu diikuti oleh beberapa pertanyaan-pertanyaan, seperti:
-bagaimana untuk memajukan bermacam-macam metode (termasuk CT&L) dari pada metode tunggal.?
-bagaimana untuk memajukan siswa untuk membangun pengetahuannya dari pada memberikan pengetahuan kepada siswa.?
-bagaimana untuk memfasilitasi daripada memberikannya langsung.?
-bagaimana untuk mendahulukan pembelajaran yang berorientasikan pada kehidupan dari pada yang berasal dari buku.?
Setiap orang membutuhkan waktu untuk belajar sesuatu yang baru.
Para mahasiwa dan para Dosen membutuhkan waktu untuk menyatukan pemikiran.
The crucial issues for developing mathematics and sciences always comes from the shortage of equipments and educational facilities and resources.
ada tiga bagian pembelajaran, mereka memnghasilkan pengertian dari peninkatan pendidikan, yaitu guru , siswa, dan mahasiswa.
Melalui IMSTEP dan SISTTEM, sejak tahun 2001, DGMPSE (Direktorat JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, bekerjasama dengan JICA-Jepang, telah memulai Lesson Study sebagai model pengembangan profesional yang dirancang untukmembantu guru dalam memproduksi rencana pelajaran yang memenuhi syarat dan mendapatkan yang lebih baik pemahaman belajar siswa dalam matematika primer dansekunder dan ilmu pengetahuan.

Penelitian sebelumnya oleh IMSTEP menunjukkan bahwa untuk mendorongpengembangan profesional guru matematika ', semua pihak dalam sistem pendidikanharus mempertimbangkan promosi:
(1) suasana yang baik untuk mengajar dan belajar,
(2) berbagai metode mengajar dan sumber daya belajar mengajar,
(3) peluang bagi guru dan siswa mereka untuk melakukan inisiatif mereka,
(4) belajar kooperatif,
(5) penelitian kelas sebagai model untuk inovasi pendidikan (sebagai guru Jepanglakukan),
(6) peran guru untuk mengembangkan kurikulum mereka,
(7) otonomi sekolah dan guru
(8) manajemen berbasis sekolah, dan
(9) kontekstual mengajar.

Pada awal tahun 2000, ada kerjasama antara universitas, institut pelatihan guruDepdiknas dan Direktorat Pendidikan Menengah untuk meningkatkan kompetensi guruuntuk mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang diusulkan (Kurikulum2004).

Pemerintah agenda untuk menerapkan kurikulum baru mengarah ke kebutuhan untuk sosialisasi filosofi dan konsep kurikulum berbasis sekolah serta hasil kegiatan belajar mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar